KBRN, Jakarta: Proses evakuasi bangkai dua pesawat EMB-314 Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), mengalami kendala. Kendala cuaca buruk hingga lokasi jatuhnya di ketinggian 1.500 mdpl, menjadi tantangan berat tim evakuasi TNI AU.
TNI AU menargetkan, evakuasi dua bangkai pesawat itu selesai dalam waktu satu minggu ke depan. Proses evakuasi bangkai pesawat, masih berlangsung hingga saat ini.
"Pesawat dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat. Karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati dalam keterangan persnya, Senin (20/11/2023).
Agung meyakini, evakuasi dua pesawat Super Tucano itu bakal rampung dalam waktu sepekan. "Diharapkan, dalam waktu seminggu ke depan sudah bisa diangkut seluruhnya," ucap Agung.
Diketahui, lokasi jatuhnya dua pesawat TNI AU itu berada di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo, Semeru. Pesawat itu jatuh di medan area terjal serta berbukit.
Tim investigasi TNI AU bersama Skadron Teknik (Skatek) Lanud Abdulrachman Saleh berhasil tiba lokasi pada Jumat (17/11/2023). Di tempat jatuhnya dua pesawat, yang berada di dua lokasi berbeda.
"Tim investigasi telah mengamankan data-data, serta perangkat VDR/NCDC (video data recorder/network centric data cartridge). Dari dua pesawat tersebut," ujar Agung.
Kemudian, Agung menjelaskan, perangkat-perangkat itu menyimpan data-data teknis pesawat. Sekaligus, rekaman video sekitar pesawat saat terbang.
Akan tetapi, Agung menjelaskan, tim investigasi membutuhkan waktu untuk mendapatkan data lengkap. Dari perangkat yang memuat data teknis pesawat (flight data recorder).
"NCDC bisa dibaca, tetapi khusus flight recorder dari pesawat harus dikirim terlebih dahulu ke luar negeri untuk dibaca. Untuk itu, kita perlu waktu untuk menganalisis karena harus dikirim dulu," kata Agung.
Rektor Universitas Mulawarman Optimis Proyek IKN Terus Dilanjutkan
Daerah
Pusat Pemberitaan