KBRN, Semarang : Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II A Semarang mencatat rekor Leprid, sebagai LPP pertama di Indonesia yang menerapkan intervensi psikologi secara holistik dan terintegrasi kepada warga binaan sejak 2021. Penghargaan dari Ketua Umum Leprid, Paulus Pangka itu diterima di Kepala LPP Semarang Kristiana Hambawani di kantornya, Jumat (18/8/2023).
"Kami berikan penghargaan ini kepada LPP Semarang yang telah menerapkan intervensi psikologi secara holistik dan terintegrasi. Lembaga Prestasi Indonesia Dunia atau Leprid mencatat rekor ini dengan nomor urut 836," jelas Paulus Pangka.
Dengan penerapan intervensi psikologi, pihaknya berharap, warga binaan bisa melakukan pembaharuan atau pertaubatan. Selanjutnya, saat mereka keluar lapas nanti bisa menjalani kehidupan lebih baik.
Di sisi lain, Kristiana Hambawani mengaku bangga menerima penghargaan ini. "Penghargaan ini akan kami jadikan pemicu semangat dalam berkarya maupun meningkatkan pelayanan terhadap warga binaan pemasyarakatan," kata Kepala LPP Semarang.
Menurut dia, penghargaan Leprid ini melengkapi catatan positif LPP Semarang, setelah pada 2020 menerima penghargaan tertinggi Kemen PAN dan RB, yaitu meraih zona Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Sebelumnya, pada 2015, LPP Semarang juga meraih predikat zona Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
Pendampingan psikologi kepada warga binaan dilakukan tim dari Indo Talent, Juliawati Rahardjakusuma cs. Menurut Juliawati, kegiatan intervensi psikologi dilakukan selama 30 hari, mulai dari assesmen, psikoterapi, hingga penilaian.
"Tujuannya intervensi psikologi ini untuk mewujudkan warga binaan sebagai manusia baru. Harapannya, mereka setelah keluar dari lapas, tidak emosian, serta mampu menemukan potensinya," tandasnya.